Pemilu caleg 2014
Kamis, 01 Mei 2014
0
komentar
Biarlah
Mereka Berjanji, Namun Hati yang Menguji
“Dengarkan janji
mereka lalu ambil uang mereka dan biarkan hati nurani menetapkan pilihannya”. Itulah
sederet kata yang paling sering terngiang di telinga kita ketika pemilu sudah
berada di depan mata. Sebagian orang mungkin menganggap argument itu tidak
sepantasnya diucapkan namun apa mau dikata, itu adalah sebuah kenyataan yang
terjadi di dalam masyarakat kita saat ini.
Ungkapan yang cenderung kasar mengenai
pemilu di era modern sekarang ini, seolah telah menjadi hal yang biasa di
tengah-tengah masyarakat. Pemilu hanya di anggap sebagai ajang untuk memperoleh
keuntungan dari para calon anggota legislatif yang lagi gencar-gencaranya
melakukan kampanye. Hal ini lah yang memicu kompas muda makassar untuk bergerak
dan megambil inisiatif secepatnya menanggapi fenomena ini.
Kompas muda merupakan sebuah komunitas
kompas yang beranggotakan siswa-siswi SMA sederajat. Komunitas kompas muda
mengajak generasi muda indonesia untuk berpikir dan bergerak, menghasilkan
sebuah karya yang dapat menginspirasi lingkungan sekitar.
Salah satu kegiatan yang mereka lakukan
untuk menyikapi fenomena mengenai pemilu ini khusunya di kalangan pemuda yang
mayoritasnya adalah para siswa SMA yang merupakan pemilih pemula yakni
sosialisasi PEMILU 2014 kepada pemilih pemula. Dalam rangka PEMILU 2014, kompas
muda tergerak untuk ikut berkontribusi dalam mensukseskan PEMILU 2014 melalui
edukasi bagi pemilih pemula . Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak para
pemilih pemula agar tidak menyianyiakan hak pilih yang mereka miliki karena
suara mereka sangat menentukan hasil dalam pemilu yang akan di selenggarakan
tanggal 9 April mendatang.
Sosialisasi pemilu ini diadakan 21
februari tepatnya hari jum’at lalu
secara serentak di 9 kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Bandung,
Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Denpasar, Palembang, Medan dan Makassar, dengan
mengusung tema “Menuju Indonesia Satu”. Acara yang di adakan di Aula PSBB MAN 2
Model Makassar ini menjadi awal
pengenalan bagi para pemilih pemula yang akan mengikuti pemilu beberapa bulan
lagi. Diharapkan mereka bisa mengenali dan memilih pemimpin yang tetap.
Kompas muda juga mengundang kepala Desk
Nusantara Kompas Tri Agung Kristanto selaku salah satu narasumber dalam
kegiatan tersebut dan ketua KPU kota Makassar Syarif Amir untuk membuka
kegiatan kali ini serta memberikan sambutannya. “Generasi kita saat ini merupakan
penentu nasib bangsa kita di masa yang akan datang maka dari itu mereka harus
memilih dengan cermat,” kata Syarif Amir dalam sambutannya.
Sementara Mas Tra, sapaan akrab Tri
Agung Kristanto mengatakan, jangan pernah menyianyiakan hak pilih yang kalian
miliki. “Tidak memilih sama dengan memberi cek ke orang jalanan yang tidak
kalian kenali kemudian kalian berkata terserah untuk apa.”
Diskusi dan interaksi langsung
Setelah sederetan sambutan yang di sampaikan oleh berbagai pihak. Acara
yang di nantikan pun tiba yaitu pemaparan oleh para narasumber tentang apa sih
itu pemilu? Perlukah kita ikut serta dalam pemilu? Apa sih untungnya buat kita
jika kita ikut pemilu? Bagaimana sih kriteria pemimpin yang baik untuk kita
pilih dalam pemilu?
Dalam pemaparan tersebut narasumber
mengungkap tentang fakta-fakta pemilu khusnya pemilih pemula yang dari tahun ke
tahun semakin rendah. Hal ini bertujuan agar para pemilih pemula sadar betapa
pentingnya hak suara yang mereka miliki sehinggah mereka tidak menyianyiakan
kesempatan tersebut. Dalam kegiatan ini bukan hanya narasumber yang berbicara
dan menjelaskan secera terus menerus namun ada kesempatan juga bagi siswa dan
siswi untuk menyalurkan opini dan pertanyaan mereka mengenai fenomena pemilu.
Ternyata kesempatan ini tidak di sia-siakan Khairul Razak salah seorang siswa
MAN 2 Model Makassar, dia mengatakan “Di era sekarang ini masyarakat memiliki
paradigma atau pandangan yang jelek terhadap para calon anggota legislatif yang
ikut serta dalam pemilu lantas bagaimana cara merubah paradigma masyarakat
tersebut?” Sebuah argument yang kritis yang keluar dari mulut seorang siswa
yang baru berlabel SMA.
“Tidak semua pemimpin bernilai jelek di
mata masyarakat pasti ada yang memiliki nilai baik dalam pandangan mereka, jika
kalian ingin memilin pemimpin kenalilah dia terlebih dahulu, lihatlah visi dan
misi serta latar belakangnya, kemudian pilihlah orang yang kalian kenal agar
mudah untuk mengingatkan serta menagih janji-janji yang dia berikan,” kata Mas
Tra menanggapi pertanyaan tersebut. Beliau juga menambahkan jangan pernah mau
memilih pemimpin hanya karena uang karena sudah pasti jika mereka terpilih
pasti mereka berusaha untuk mengembalikan modal yang mereka pakai dalam
kampanye dengan kata lain korupsi.
Pemutaran
video dan kuis
Di sini para siswa-siswi tidak hanya
dikenalkan pemilu melalui teori-teori yang di sampaikan oleh narasumber,
melainkan di berikan suguhan video ilustrasi yang di buat oleh para kompas muda
di berbagai daerah tentang pentingnya menetapkan pilihan dalam pemilu sesuai
hati nurani serta larangan untuk menyiayiakan hak pilih kita. Video tersebut
sangat menarik antusias para siswa-siswi karena terkesan lucu,seru namun
bermakna, belum lagi dalam video tersebut mengajarkan tata cara pemilu yang
dikemas dalam bentuk lagu yang asyik dan mudah dihafal serta dipahami maknanya.
Di sela-sela pemutaran video panitia membagikan makan siang kepada para siswa
dan siswi yang berada di dalam Aula tersebut.
Sebagai penutup acara, panitia mengadakan
kuis seputar materi pemilu yang telah dipaparkan oleh pemetari tadi dengan
memberikan hadiah bagi siswa maupun siswi yang mampu menjawab pertanyaan dengan
benar. Para siswa dan siswi sangat antusias dan saling berlomba untuk mengankat
tangan agar mendapat kesempatan maju ke depan dan menjawab pertanyaan yang
diberikan.
Kegiatan sosialisasi ini memang sangat
melelahkan belum lagi menyita waktu belajar kita di kelas, namun semua
kelelahan itu terbayarkan dengan pengetahuan yang bisa kita berikan kepada para
pemilih pemula. Kita harus menggunakan hak pilih kita dengan baik, jangan
pernah menyianyiakan kesempatan ini karena jika kita menyalahgunakannya itu
sama artinya kita menggadaikan bangsa ini. Mari gunakan hak pilih dan wujudkan
Indonesia satu yang lebih baik!
0 komentar:
Posting Komentar