Sastra Inggris Kuno

Posted by Unknown Sabtu, 03 Mei 2014 0 komentar
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
BAB I     PENDAHULUAN
1.1  Kesusastraan Inggris Kuno
BAB II   KAJIAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Sastra Inggris Kuno
2.2 Puisi Inggris Kuno
2.3 Prosa Inggris Kuno
2.4 Penyair-Penyair Inggris Kuno
2.5 Jenis-Jenis Puisi Inggris Kuno
2.6 Ciri Khas Puisi Inggris Kuno
2.7 Historiografi
DAFTAR PUSTAKA













BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Kesusastraan Inggris Kuno
Sastra Anglo-Saxon atau sastra Inggris Kuno meliputi sastra yang ditulis dalam bahasa Inggris Kuno pada periode pasca Romawi dari kurang lebih pertengahan abad ke-5 sampai pada penaklukan Norman tahun 1066. Karya-karya ini mencakup genre seperti sajak wiracaritahagiografikhotbah, terjemahan Alkitab, undang-undang, kronik, teka-teki, dan lain-lain. Secara total ada sekitar 400 manuskrip yang terlestarikan dari masa ini, sebuah korpus penting baik bagi khalayak ramai atau para peneliti.
Beberapa karya penting termasuk syair Beowulf, yang telah mencapai status wiracarita nasional di Britania. Kronik Anglo-Saxon merupakan koleksi awal sejarah Inggris. Himne Cædmon dari abad ke-7 adalah salah satu tulisan tertua dalam bahasa Inggris yang terlestarikan.
Sastra Inggris Kuno telah melampaui beberapa periode penelitian yang berbeda-beda. Pada abad ke-19 dan abad ke-20 awal, fokusnya terutama ialah akar Jermanik bahasa Inggris, lalu aspek kesusastraannya mulai ditekankan, dan dewasa ini fokusnya terutama pada paleografi dan naskah manuskripnya sendiri: para peneliti mendiskusikan beberapa isyu seperti: pentarikhan manuskrip, asal, penulisan, dan hubungan antara budaya Anglo-Saxon atau Inggris Kuno dengan benua Eropa secara umum pada Abad Pertengahan.
Banyak manuskrip yang terlestarikan dari periode Anglo-Saxon yang berlangsung selama 600 tahun.Sebagian besar dari semuanya ditulis pada masa 300 tahun terakhir (abad ke-9 - abad ke-11), baik dalam bahasa Latin maupun bahasa rakyat.Bahasa Inggris Kuno termasuk bahasa rakyat yang terlama sudah dituliskan. Bahasa Inggris Kuno, dalam bentuk tertulis mulai sebagai kebutuhan praktis setelah adanya invasi Denmark. Para petinggi gereja mulai khawatir bahwa dengan jatuhnya pengetahuannya akan bahasa Latin, nanti tidak ada yang bisa membaca karya mereka. Begitu pula Raja Alfred yang Agung (849899), yang ingin menguri-uri Budaya Inggris, meratapi keadaan memprihatinkan dari pendidikan Latin:
Swæ clæne hio wæs oðfeallenu on Angelcynne ðæt swiðe feawa wæron bihionan Humbre ðe hiora ðeninga cuðen understondan on Englisc oððe furðum an ærendgewrit of Lædene on Englisc areccean; ond ic wene ðæte noht monige begiondan Humbre næren.
Keterpurukan pendidikan di Inggris sungguh umum sehingga hanya sedikit saja di tepi Humber di sini yang bisa ... menerjemahkan sebuah surat Latin ke bahasa Inggris; dan saya yakin bahwa sebelumnya juga tidak ada di tepi lain Humber.
Raja Alfred mengamati bahwa meskipun hanya sedikit sekali yang bisa membaca bahasa Latin, masih banyak yang bisa membaca bahasa Inggris Kuno. Maka ia mengusulkan bahwa para siswa diajari bahasa Inggris Kuno, dan mereka yang prestasinya bagus, diperbolehkan untuk meneruskan mempelajari bahasa Latin. Dengan ini banyak teks yang terlestarikan adalah teks-teks khas pengajaran dan teks kuliah.
Secara total, jumlah manuskrip yang terlestarikan adalah sekitar 400 yang mengandung teks dalam bahasa Inggris Kuno, 189 dari semua ini dianggap manuskrip utama.Naskah-naskah manuskrip ini telah dihargai semenjak abad ke-16, baik untuk nilai sejarah dan keindahan estetika manuskrip-manuskrip ini secara fisik dengan bentuk-bentuk huruf yang seragam dan unsur-unsur dekoratifnya karena banyak naskah ini merupakan naskah bersungging.
Tidak semua teks-teks ini bisa dianggap teks kesusastraan; beberapa hanyalah daftar nama atau latihan menulis saja. Teks-teks yang bisa mewakili karya sastra yang cukup besar, bisa disenaraikan di sini menurut jumlahnya: khotbah dan kehidupan orang-orang suci (yang paling banyak), terjemahan Alkitab; karya-karya terjemahan dari bahasa Latin yang ditulis oleh Bapa-Bapa Gereja; kronik-kronik Anglo-Saxon dan karya-karya naratif sejarah; hukum, surat waris dan dokumen hukum lainnya; karya-karya mengenai tata bahasa, obat-obatan, geografi; dan terakhir tapi bukan yang paling tidak penting, puisi.Hampir semua penulis karya-karya ini adalah anonim, dengan beberapa perkecualian.
Penelitian pada abad ke-20 terutama berfokus kepada pentarikhan manuskrip (para peneliti abad ke-19 memiliki kecenderungan untuk mentarikh manuskrip-manuskrip ini lebih tua daripada yang ditemukan para peneliti modern). Dalam menemukan tempat-tempat manuskrip ini disalin, para peneliti menemukan ada  tujuh skriptorium utama, yaitu: WinchesterExeterWorcesterAbingdon,Durham, dan dua tempat di Canterbury Christ Church dan St. Augustine. Mereka juga telah mengindentifikasikan dialek-dialek regional yang dipakai: dialek Inggris Kuno Northumbria, Mercia, Kent, Saxon Barat.









BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Sastra Inggris Kuno
            Sejarah bahasa Inggris bermula dari lahirnya bahasa Inggris di pulau Britania kurang lebih 1.500 tahun yang lalu.Bahasa Inggris adalah sebuah bahasa Jermanik Barat yang berasal dari dialek-dialek Anglo-Frisia yang dibawa ke pulau Britania oleh para imigran Jermanik dari beberapa bagian barat laut daerah yang sekarang disebut Belanda dan Jerman.Pada awalnya, bahasa Inggris Kuno adalah sekelompok dialek yang mencerminkan asal usul beragam kerajaan-kerajaan Anglo-Saxon di Inggris.Salah satu dialek ini, Saxon Barat akhirnya yang berdominasi.Lalu bahasa Inggris Kuno yang asli kemudian dipengaruhi oleh dua gelombang invasi.
Gelombang invasi pertama adalah invasi para penutur bahasa dari cabang Skandinavia keluarga bahasa Jerman.Mereka menaklukkan dan menghuni beberapa bagian Britania pada abad ke-8 dan ke-9.
Lalu gelombang invasi kedua ini ialah suku Norman pada abad ke-11 yang bertuturkan sebuah dialek bahasa Perancis. Kedua invasi ini mengakibatkan bahasa Inggris "bercampur" sampai kadar tertentu (meskipun tidak pernah menjadi sebuah bahasa campuran secara harafiah).
Hidup bersama dengan anggota sukubangsa Skandinavia akhirnya menciptakan simplifikasi tatabahasa dan pengkayaan inti Anglo-Inggris dari bahasa Inggris.
         I.          Bahasa Inggris Purba (Bahasa Inggris Proto)
Suku-sukubangsa Jermanik yang memelopori bahasa Inggris (suku AngliaSaxonFrisiaJute dan mungkin juga Frank), berdagang dengan dan berperang dengan rakyat Kekaisaran Romawiyang menuturkan bahasa Latin dalam proses invasi bangsa Jermanik ke Eropa dari timur. Dengan itu banyak kata-kata Latin yang masuk kosakata bangsa-bangsa Jermanik ini sebelum mereka mencapai pulau Britania. Contohnya antara lain adalah camp (kamp), cheese (keju), cook (memasak), dragon (naga), fork (porok, garpu), giant (raksasa), gem (permata), inch (inci), kettle(ketel), kitchen (dapur), linen (kain linen), mile (mil), mill (kincirangin), noon (siang), oil (oliminyak), pillow (bantal), pin (paku), pound (pon), soap (sabun), street (jalan), table (meja), wall(tembok), dan wine (anggur).
Menurut Anglo-Saxon Chronicle, sekitar tahun 449Vortigern, Raja Kepulauan Britania, mengundang "Angle kin" (Suku Anglia yang dipimpin oleh Hengest dan Horsa) untuk menolongnya dalam penengahan konflik dengan suku Pict. Sebagai balasannya, suku Angles diberi tanah di sebelah tenggara Inggris. Liet5uryi 5u6 wsdalu pertolongan selanjutnya dibutuhkan dan sebagai reaksi "datanglah orang-orang dari Ald Seaxum dari Anglum dari Iotum" (bangsa Saxonsuku Anglia, dan suku Jute). Chronicle ini membicarakan masuknya banyak imigran atau pendatang yang akhirnya mendirikan tujuh kerajaan yang disebut dengan istilah heptarchy. Para pakar modern berpendapat bahwa sebagian besar cerita ini merupakan legenda dan memiliki motif politik. Selain itu identifikasi para pendatang di Inggris dengan suku Angle, Saxon, dan Jute tidak diterima lagi dewasa ini (Myres, 1986, p. 46 dst.), terutama setelah diterima bahwa bahasa Anglo-Saxon ternyata lebih mirip dengan bahasa Frisia daripada bahasa salah satu sukubangsa yang disebut di atas ini.
    II.            Bahasa Inggris Kuno
Para pendatang yang menginvasi pulau Britania mendominasi penduduk setempat yang menuturkan bahasa Keltik.Bahasa Keltik akhirnya bisa lestari di Skotlandia, Wales dan Cornwall. Dialek-dialek yang dipertuturkan oleh para pendatang yang menginvasi Britania pada zaman sekarang disebut dengan nama bahasa Inggris Kuno, dan akhirnya bahasa Anglo-Saxon. Kemudian hari, bahasa ini dipengaruhi bahasa Jermanik Utarabahasa Norwegia Kuna yang dipertuturkan oleh kaum Viking yang menginvasi dan akhirnya bermukim di sebelah timur laut Inggris (lihat Jórvík). Para pendatang yang bermukim lebih awal menuturkan bahasa-bahasa Jermanik dari cabang yang berbeda. Banyak dari akar kosakata mereka memang sama atau mirip, meski tatabahasanya agak lebih berbeda termasuk prefiks (awalan), sufiks (akhiran), dan hukum infleksi (takrifan) dari banyak kata-kata. Bahasa Jermanik dari orang-orang Britania yang berbahasa Inggris Kuno ini, terpengaruhi kontak dengan orang-orang Norwegia yang menginvasi Britania.Hal ini kemungkinan besar merupakan alasan daripada penyederhanaan morfologis bahasa Inggris Kuno, termasuk hilangnya jenis kelamin kata benda dan kasus (kecuali pronominal).Karya sastra ternama yang masih lestari dari masa Inggris Kuno ini adalah sebuah fragmen wiracarita "Beowulf".Penulisnya tidak diketahui, dan karya ini sudah dimodifikasi secara besar oleh para rohaniwan Kristen, lama setelah digubah.
Kemudian introduksi agama Kristen di Britania menambah sebuah gelombang baru yang membawa banyak kata-kata pinjaman dari bahasa Latin dan bahasa Yunani.
Selain ada yang berpendapat bahwa pengaruh bahasa Norwegia berlangsung sampai pada Abad Pertengahan awal.
Masa Inggris Kuno secara resmi berakhir dengan Penaklukan Norman, ketika bahasa Inggris secara drastik dipengaruhi bahasa kaum Norman ini yang disebut bahasa Norman dan merupakan sebuah dialek bahasa Perancis.
Penggunaan istilah Anglo-Saxon untuk mendeskripsikan pembauran antara bahasa serta budaya Anglia dan Saxon merupakan sebuah perkembangan modern. Menurut Lois Fundis, (Stumpers-L, Jum’at, 14 Des 2001)
"The first citation for the second definition of 'Anglo-Saxon', referring to early English language or a certain dialect thereof, comes during the reign of Elizabeth I, from an historian namedCamden, who seems to be the person most responsible for the term becoming well-known in modern times."
"Kutipan pertama untuk definisi kedua 'Anglo-Saxon', merujuk pada bahasa Inggris awal atau dialek tertentu dari bahasa ini, muncul selama pemerintahan Elizabeth I, dari seorang sejarawan bernama Camden, yang kelihatannya menjadi orang paling bertanggung jawab untuk menjadi terkenalnya istilah ini pada masa modern."
Berikut ini adalah contoh fragmen bahasa Inggris Kuno (Beowulf baris 1 sampai 11, kurang lebih 900 Masehi).
Hwæt! Wē Gār-Dena
in geārdagum,
þēodcyninga,
þrym gefrūnon,
hū ðā æþelingas
ellen fremedon.
Oft Scyld Scēfing
sceaþena þrēatum,
monegum mǣgþum,
meodosetla oftēah,
egsode eorlas.
Syððan ǣrest wearð
fēasceaft funden,
hē þæs frōfre gebād,
wēox under wolcnum,
weorðmyndum þāh,
oðþæt him ǣghwylc
þāra ymbsittendra
ofer hronrāde
hȳran scolde,
gomban gyldan.
þæt wæs gōd cyning!
Terjemahan:
Lihat, pujian keahlian rakyat-raja-raja
orang Denmark yang dipersenjatai dengan tombak, di hari panjang meluncur, 
kami sudah mendengar, dan kehormatan di mana para atheling (“pangeran mahkota”) menang!
Oft Scyld Scefing dari musuh yang dibagi menjadi skuadron, 
dari banyak suku, merusak bangku pesta, 
membuat para bangsawan terpesona. Sejak pertama dia ialah
tanpa teman, seorang bayi terlantar, nasib membalasnya: 
karena dia membesar di bawah angkasa, di kekayaan dia   berkembang pesat, 
sampai di hadapannya rakyat, baik jauh maupun dekat, 
yang memiliki rumah dekat jalan ikan paus, mendengar amanatnya, 
memberinya hadiah: seorang raja baik dia!

 III.            Bahasa Inggris Pertengahan
Selama 300 tahun setelah invasi kaum Norman di Britania pada tahun 1066, raja-raja Norman dan kaum bangsawan hanya menuturkan bahasa Perancis dialek Norman saja yang disebut dengan nama bahasa Anglo-Norman. Sementara itu bahasa Inggris berlanjut sebagai bahasa rakyat. Sementara Anglo-Saxon Chronicle tetap ditulis sampai tahun 1154, sebagian besar karya sastra lainnya dari masa ini ditulis dalam bahasa Perancis Kuna atau bahasa Latin.
Sejumlah besar kata-kata Norman dipinjam dalam bahasa Inggris Kuno dan menghasilkan banyak sinonim (sebagai contoh diambil ox/beef (sapi), sheep/mutton (kambing), dan lain-lain).Pengaruh Norman ini memperkuat kesinambungan perubahan-perubahan bahasa Inggris pada abad-abad selanjutnya dan menghasilkan sebuah bahasa yang sekarang disebut dengan istilahbahasa Inggris Pertengahan.Salah satu perubahannya adalah meningkatnya pemakaian sebuah aspek unik tatabahasa Inggris yang disebut dengan istilah continuous tense dengan imbuhan atau sufiks -ing.
Ejaan bahasa Inggris juga dipengaruhi bahasa Perancis pada periode ini. Bunyi-bunyi /θ/ dan /ð/ sekarang dieja sebagai th dan bukan dengan huruf Inggris Kuno þ and ð, yang tidak ada dalam bahasa Perancis.
Selama abad ke-15, bahasa Inggris Pertengahan berubah lebih lanjut lagi. Perubahan ini disebut sebagai The Great Vowel Shift ("Pergeseran Vokal Besar"), dan dimulai dengan penyebaran dialek London bahasa Inggris yang mulai dipakai oleh pemerintahan dan munculnya buku-buku cetak. Bahasa Inggris modern sendiri bisa dikatakan muncul pada masa William Shakespeare.Penulis ternama dari masa Inggris Pertengahan ini ialah Geoffrey Chaucer, dengan karyanya yang terkenal The Canterbury Tales.
Banyak sumber sezaman menyatakan bahwa dalam kurun waktu lima puluh tahun setelah Invasi kaum Norman, sebagian besar kaum Norman di luar istana berganti bahasa dan menuturkan bahasa Inggris. Bahasa Perancis kala itu tetap menjadi bahasa resmi pemerintahan dan perundang-undangan yang bergengsi di luar dinamika sosial. Sebagai contoh, Orderic Vitalis, seorang sejarawan yang lahir pada tahun 1075 dan seorang anak ksatria Norman, menyatakan bahwa ia hanya mempelajari bahasa Perancis sebagai bahasa kedua.
Sastra Inggris mulai muncul kembali pada sekitar tahun 1200 Masehi ketika perubahan iklim politik dan jatuhnya bahasa Anglo-Norman membuat hal ini lebih bisa diterima.Pada akhir abad tersebut, bahkan kalangan kerajaan sudah berganti menuturkan bahasa Inggris.Sedangkan bahasa Anglo-Norman masih tetap dipakai pada kalangan tertentu sampai agak lama, namun akhirnya bahasa ini juga tidak merupakan bahasa hidup lagi.
Berikut adalah contoh fragmen bahasa Inggris Pertengahan (Kutipan dari The Canterbury Tales oleh Geoffrey Chaucerabad ke-14).
Here bygynneth the Book of the Tales of Caunterbury
 
Whan that Aprill, with his shoures soote
The droghte of March hath perced to the roote
And bathed every veyne in swich licour,
Of which vertu engendred is the flour;
Whan Zephirus eek with his sweete breeth
Inspired hath in every holt and heeth
The tendre croppes, and the yonge sonne
Hath in the Ram his halfe cours yronne,
And smale foweles maken melodye,
That slepen al the nyght with open eye-
So priketh hem Nature in hir corages);
Thanne longen folk to goon on pilgrimages

Terjemahan:
Di sini bermula Kitab Cerita-Cerita dari Canterbury
 
Ketika pada bulan April, dengan hujannya yang manis
Kekeringan bulan Maret telah menembus akarnya
Dan memandikan semua pembuluh darah dengan cairan seperti ini,
Untuk menghasilkan di dalam dan menumbuhkan bunga;
Juga ketika Zephirus ("angin barat") dengan nafasnya yang manis
Memberikan ilham pada semua pohon dan heeth
Tunas-tunas lembut dan matahari muda
Telah berlari separuh jalan pada rasi Aries,
Dan burung-burung kecil bernyanyi,
Yang pada malam hari tidur dengan mata terbuka-
Dan kemudian alam menusuki keberaniannya);
Kemudian orang-orang menginginkan untuk pergi berziarah

 IV.            Bahasa Inggris Modern Awal
Mulai dari abad ke-15, bahasa Inggris berubah menjadi bahasa Inggris Modern, yang seringkali ditarikh bermula dengan Great Vowel Shift (“Pergeseran Bunyi Besar”).
Setelah itu bahasa Inggris mulai banyak mengambil kata-kata pungutan dari bahasa-bahasa asing, terutama bahasa Latin dan bahasa Yunani semenjak zaman Renaisans.Karena banyak kata-kata dipinjam dari bahasa yang berbeda-beda, dan ejaan bahasa Inggris bisa dikatakan tidak konsisten, maka risiko pelafazan salah kata-kata cukup tinggi.Namun sisa-sisa dari bentuk-bentuk yang lebih kuna masih ada pada beberapa dialek regional, terutama pada dialek-dialek di West Country.
Pada tahun 1755 Samuel Johnson menerbitkan kamus penting bahasa Inggris pertama, yang berjudul Dictionary of the English Language.
Berikut adalah contoh fragmen bahasa Inggris Modern Awal (Dari Paradise Lost oleh John Milton1667).
Of man's disobedience, and the fruit
of that forbidden tree, whose mortal taste
 Brought death into the world, and all our woe,
 With loss of Eden, till one greater Man
 Restore us, and regain the blissful seat,
 Sing, Heavenly Muse, that on the secret top
 Of Oreb, or of Sinai, didst ispire
 That shepherd, who first taught the chosen seed,
 In the beginning how the Heavens and Earth
 Rose out of chaos: or if Sion hill
 Delight thee more, and Siloa's brook that flowed
 Fast by the oracle of God, I thence
 Invoke thy aid to my adventures song,
 That with no middle Flight intends to soar
 Above the Aonian mount, whyle it pursues
 Things unattempted yet in prose of rhyme.

Terjemahan:
Ketidakpatuhan manusia, dan buah
pohon terlarang itu, di mana rasanya yang mematikan
membawa kematian ke dalam dunia, dan sama sekali kesengsaraan kami, 
 Dengan kehilangan Firdaus, sampai seorang Manusia yang lebih hebat
 Mengembalikan kami, dan mendapat kembali tempat duduk yang terberkati, 
 Menyanyilah, Dewa Lagu Sorgawi, bahwa dia puncak rahasia
 Oreb, atau Sinai, memberikan semangat
pada gembala itu, yang terlebih dulu mengajar bibit yang dipilih, 
 Pada mulanya bagaimana Langit dan Bumi
 Muncul dari kekacauan: atau jika bukit Zion
 Menerangimu lebih banyak, dan parit Siloa yang mengalir
 Cepat oleh sang orakel, lalu akupun
 Memanggil bantuanmu pada lagu petualanganku, 
 Bahwa dengan tak ada Penerbangan tengah bermaksud berteriak
di atas sandaran Aonian, ketika ia mengejar
Hal yang masih tak dicoba pada syair gancaran.

2.2 Puisi Inggris Kuno
            Puisi Inggris Kuno dibagi menjadi dua jenis, puisi heroik pra-Kristen Jermanik dan puisi Kristen.Secara sebagian besar puisi-puisi ini terlestarikan dalam empat manuskrip.Manuskrip pertama disebut sebagai Naskah Junius (juga dikenal sebagai Naskah Caedmon), yang merupakan sebuah antologi puisi bersungging. Manuskrip kedua disebut Buku Exeter, juga merupakan sebuah antologi, dan terletak di Katedral Exeter karena telah dihibahkan ke sana semenjak abad ke-11. Manuskrip ketiga disebut Buku Vercelli, sebuah campuran antara puisi dan prosa. Buku ini sekarang terletak di VercelliItalia. Sampai sekarang belum ada yang bisa memastikan mengapa buku ini bisa sampai di Italia dan masih merupakan bahan perdebatan.Manuskrip keempat adalah Codex Nowell, yang juga merupakan campuran antara prosa dan puisi.
Bangsa Inggris Kuno tidak meninggalkan kaidah puisi atau sistem eksplisit; semua yang kita ketahui mengenai puisi pada masa ini ialah berdasarkan analisis modern.Teori pertama yang diterima secara luas disusun oleh Eduard Sievers (1885).Ia membedakan lima polaaliterasi yang berbeda-beda. Teori John C. Pope (1942), yang menggunakan notasi musik untuk melacak lima pola, telah diterima di beberapa kalangan; beberapa tahun sekali sebuah teori baru muncul dan topik ini masih tetap diperdebatkan secara hangat.
Pengertian yang paling populer dan dikenal luas mengenai puisi Inggris Kuno masih tetap teori sajak aliterasi Sievers.Sistem ini berdasarkan aksen, aliterasi, kuantitas vokal, dan pola aksentuasi berdasarkan suku kata. Sistem ini terdiri atas lima permutasi pada sebuah skema sajak dasar; sembarang dari lima jenis ini bisa dipakai pada semua bentuk puisi. Sistem ini diwarisi dari sistem serupa pada bahasa Jermanik tua lainnya. Dua majas yang secara umum ditemukan pada puisi Inggris Kuno adalah kenning, sebuah frasa formulais yang melukiskan sesuatu menggunakan istilah lainnya (misalkan dalam Beowulf, lautan disebut sebagai "jalan angsa") danlitotes, sebuah eufemisme dramatis yang dipakai oleh sang penulis untuk mendapatkan efek dramatis.
Secara kasar, bait-bait puisi Inggris Kuno dibagi oleh sebuah jeda pada bagian tengah; jeda ini disebut caesura. Setiap paruh bait memiliki dua suku kata yang mendapatkan tekanan. Suku kata pertama yang mendapatkan tekanan pada paruh bait kedua harus beraliterasi dengan satu atau kedua suku kata yang mendapatkan tekanan pada paruh pertama bait (artinya tentu saja, ialah bahwa suku kata yang mendapatkan tekanan pada paruh pertama bisa beraliterasi satu sama lain). Suku kata kedua yang mendapatkan tekanan tidak boleh beraliterasi baik suku kata yang mendapat tekanan manapun pada paruh pertama.
fyrene fremman       feond on helle.
("untuk melestarikan sengsara, musuh neraka.")
-- Beowulf, baris 101
Puisi Inggris Kuno merupakan sebuah kesenian lisan, dan pengertian kita daripadanya dalam bentuk tulisan tidaklah lengkap; sebagai contoh, kita mengetahui bahwa sang penyair (dirujuk sebagai sang Scop) bisa saja diiringi dengan sebuah harpa, dan kemungkinan ada tradisi lisan lainnya yang tidak kita ketahui.
Puisi mewakili jumlah terkecil sastra Inggris Kuno yang terlestarikan, tetapi budaya Inggris Kuno memiliki tradisi narasi lisan kaya, di mana bentuk tertulisnya yang terlestarikan sangatlah sedikit.
Berikut adalah contoh puisi bahasa Inggris Kuno Pertengahan beserta terjemahannya dalam bahasa Inggris modern.
Nou Goth Sonne under Wode
Nou goth sonne under wode.
Me reweth, Marie, thi faire rode.
Nou goth sonne under tre.
Me reweth, Marie, thi sone and the.

Now the sun sets behind the forest
Now the sun sets behind the forest.
Mary, I pity your lovely face.
Now sets the sun under the cross.
Mary, I pity your son and you.
2.3       Prosa Inggris Kuno
            Jumlah karya prosa Inggris Kuno yang terlestarikan jauh lebih besar daripada jumlah puisi.Dari karya prosa yang terlestarikan, sebagian besar merupakan khotbah dan terjemahan dari karya agama dalam bahasa Latin.Prosa Inggris Kuno pertama muncul pada abad ke-9, dan berlanjut disalin sampai ke abad ke-12.
a.       Prosa Kristen
Penulis Inggris Kuno yang paling dikenal luas adalah Raja Alfred, yang menterjemahkan banyak buku dari bahasa Latin ke bahasa Inggris Kuno. Terjemahan ini termasuk: The Pastoral Carekarya Gregorius Agung, sebuah buku pedoman bagi para pastor tentang bagaimana mereka harus bertindak melaksanakan kewajiban mereka; The Consolation of Philosophy oleh Boethius; danThe Soliloquies karya Santo Agustinus. Alfred juga bertanggung jawab untuk menerjemahkan 50 Mazmur ke dalam bahasa Inggris Kuno. Banyak terjemahan penting Inggris Kuno lainnya diselesaikan oleh mitra-mitra Alfred termasuk: The History of the World oleh Orosius, sebuah karya untuk mengiringi The City of God karya Agustinus dari Hippo; Dialog Gregorius Agung; danEcclesiastical History of the English People oleh Bede.
Ælfric dari Eynsham, menulis pada abad ke-10 akhir dan abad ke-11 awal.Ialah yang paling besar dan paling aktif sebagai penulis khotbah Inggris Kuno, yang disalin dan disesuaikan terus untuk digunakan sampai ke abad ke-13. Ia juga menulis sejumlah riwayat hidup orang suci, sebuah karya Inggris Kuno mengenai penghitungan waktu, surat-surat pastoral, terjemahan enam kitab pertama Alkitab, terjemahan antarbaris dan terjemahan bagian-bagian lainnya dari Alkitab termasuk Kitab AmsalKitab Kebijaksanaan, dan Kitab Yesus bin Sirakh.
Terdapat pada kategori yang sama seperti Aelfric, dan orang semasa adalah Wulfstan II, uskup agung York. Khotbah-khotbahnya sungguh stilistik. Karyanya yang paling ternama adalah Sermo Lupi ad Anglos di mana ia menyalahkan dosa-dosa orang Britania sehingga sampai diinvasi orang Viking. Ia juga menulis sejumlah teks-teks hukum kerohanian Institutes of Polity dan Canons of Edgar.
Salah satu teks tertua Inggris Kuno dalam bentuk prosa adalah Martyrology, informasi mengenai orang suci dan martir menurut hari lahir mereka dan hari raya dalam kalender gerejawi.Teks ini terlestarikan pada enam fragmen.Diyakini teks ini berasal dari abad ke-9 oleh seorang penulis Mercia anonim.
Kumpulan tertua khotbah gerejawi adalah Homili Blickling dalam Buku Vercelli dan berasal dari abad ke-10.
Terdapat sejumlah riwayat hidup orang suci dalam karya prosa.Selain yang ditulis oleh Aelfric terdapat pula karya prosa mengenai riwayat hidup Santao Guthlac (Buku Vercelli), riwayat hidupSanta Margaret dan riwayat hidup Santo Chad. Selain itu ada empat riwayat hidup di manuskrip Julius: Tujuh Orang Tidur dari EfesusSanta Maria dari MesirSanto Eustacius, dan Santo Euphrosynus.
Lalu terdapat banyak terjemahan Inggris Kuno dari banyak bagian Alkitab.Aelfric menterjemahkan enam kitab pertama (Hexateuch).Kemudian ada pula terjemahan Injil. Yang paling populer adalah Injil Nikodemus, yang lain termasuk Injil Pseudo-MatiusVindicta salvatorisWahyu Santo Paulus dan Wahyu Thomas"[6].
Salah satu korpus terbesar teks Inggris Kuno terdapat pada teks-teks hukum yang dikumpulkan dan diselamatkan oleh rumah-rumah ibadah. Teks-teks ini termasuk bermacam-macam jenis: catatan tentang sumbangan kaum bangsawan, surat wasiat, dokumen emansipasi, daftar buku-buku dan relikwi, risalah sidang pengadilan, dan peraturan berserikat. Semua teks-teks ini menyajikan informasi berharga mengenai sejarah sosial masa Inggris Kuno, namun mereka juga memiliki nilai kesusastraan.Sebagai contoh, beberapa kasus persidangan menarik dilihat dari sudut pandang penggunaan retorikanya.
b.      Prosa sekuler
Kronik Anglo-Saxon kemungkinan dimulai pada masa Raja Alfred dan berlanjut lebih dari 300 tahun sebagai catatan historis mengenai sejarah Anglo-Saxon.
Sebuah contoh tunggal roman (cerita hikayat) klasik terlestarikan, ini merupakan sebuah fragmen dari terjemahan Latin Apollonius dari Tyana oleh Philostratus (220 Masehi), dari abad ke-11.
Seorang biarawan yang menulis dalam bahasa Inggris Kuno pada masa yang sama seperti Aelfric dan Wulfstan adalah Byrhtferth dari Ramsey, di mana buku-bukunya Handboc dan Manualmerupakan makalah matematika dan retorika.
Aelfric juga menulis dua karya neo-sains, Hexameron dan Interrogationes Sigewulfi, yang membicarakan cerita Penciptaan. Ia juga menulis sebuah tatabahasa dan glosarium dalam bahasa Inggris Kuno yang disebut Latin, yang kemudian dipakai oleh para peneliti yang tertarik untuk mempelajarai bahasa Perancis Kuno karena karya ini diberi terjemahan antarbaris dalam bahasa Perancis Kuno.
Lalu banyak pula pedoman dan penghitungan dalam menemukan hari-hari raya, dan tabel mengenai penghitungan pasang-surut dan musim bulan.
Dalam Kodeks Nowell terdapat teks The Wonders of the East yang juga memuat sebuah peta dunia luar biasa, dan ilustrasi lain-lainnya. Selain itu kodeks yang sama juga memuat Alexander's Letter to Aristotle. Karena ini merupakan manuskrip yang sama yang memuat Beowulf, beberapa pakar berspekulasi bahwa kemungkinan manuskrip ini merupakan kumpulan material mengenai tempat-tempat dan makhluk-makhluk eksotis.
Terdapat sejumlah karya medis menarik.Ada sebuah terjemahan Herbarium Apuleius dengan ilustrasi menarik dan ditemukan bersama dengan Medicina de Quadrupedibus.Koleksi teks-teks kedua adalah Bald's Leechbook, sebuah buku dari abad ke-10 yang memuat pengobatan herbal dan bahkan beberapa pengobatan operasi.Koleksi ketiga dikenal sebagai Lacnunga, yang berdasarkan mantra, nyanyian magis, dan ilmu putih.
Teks-teks hukum Inggris Kuno merupakan bagian yang besar dan penting dari korpus ini.Menjelang abad ke-12, mereka telah ditata menjadi dua koleksi besar (lihat Textus Roffensis).Mereka termasuk hukum raja-raja, bermula dengan mereka yang berasal dari Aethelbert dari Kent, dan teks-teks mengenai hal-hal dan tempat-tempat tertentu di dalam negeri. Sebuah contoh menarik adalah Gerefa yang menggarisbawahi kewajiban seorang reeve pada sebuah kompleks rumah bangsawan besar. Lalu ada pula sebuah jilid besar dokumen-dokumen hukum yang berhubungan dengan rumah-rumah ibadah.

2.4       Penyair-Penyair Inggris Kuno
            Kebanyakan penyair Inggris Kuno tidak dikenal namanya; duabelas di antara mereka dikenal berkat sumber-sumber dari Abad Pertengahan, tetapi hanya empat yang bisa dikenali cukup pasti berkat karya mereka dalam bahasa rakyat semasa: CaedmonBedeAlfred, dan Cynewulf. Dari mereka hanya CaedmonBede, dan Alfred yang memiliki biografi yang dikenal.
Caedmon adalah yang paling dikenal dan dianggap Bapak puisi Inggris Kuno.Ia hidup di biara Whitby di Northumbria pada abad ke-7. Hanya ada satu puisi sembilan baris yang masih terlestarikan, dan disebut Himne Caedmon. Teks ini juga merupakan tulisan tertua dalam bahasa Inggris:
Nu scylun hergan hefaenricaes uard
metudæs maecti end his modgidanc
uerc uuldurfadur sue he uundra gihuaes
eci dryctin or astelidæ
he aerist scop aelda barnum
heben til hrofe haleg scepen.
tha middungeard moncynnæs uard
eci dryctin æfter tiadæ
firum foldu frea allmectig

Terjemahan:
Maka marilah kita sekarang memuja Penjaga Kerajaan Sorgawi
kekuasaan Sang Pencipta dan daya pikirNya,
karya Bapa yang Jaya, bagaimana Beliau, Tuhan abadi
mendirikan permulaan setiap mukjizat.
Bagi anak manusia, Beliau, Sang Pencipta Suci
pertama membuat sorga sebagai atap, lalu
Penjaga umat manusia, Tuhan abadi
Tuhan Yang Mahakuasa kemudian membuat madyapada
bumi, bagi manusia.
--(Caedmon, Himne, St Petersburg Bede)
Aldhelm, uskup Sherborne (meninggal 709), diketahui dari William dari Malmesbury yang mengatakan ia mementaskan langu-lagu duniawi sementara diiringi dengan sebuah harpa. Banyak karya prosanya dalam bahasa Latin yang terlestarikan, tetapi tidak ada satu-satupun karyanya dalam bahasa Inggris Kuno yang masih ada.
Cynewulf telah terbukti merupakan seseorang yang sangat sulit diidentifikasikan, tetapi penelitian terkini memberi kesan bahwa ia berasal dari awal abad ke-9 di mana beberapa puisi bisa diatribusikan kepadanya termasuk Nasib Para Rasul dan Elene (dua-duanya ada di Buku Vercelli), dan Christ II dan Juliana (dua-duanya ada di Buku Exeter).
2.5  Jenis-Jenis Puisi Inggris Kuno
a.       Puisi kepahlawanan
Puisi atau sajak Inggris Kuno telah menerima perhatian terbesar, berkisar mengenai masa lampau bangsa Jermanik yang heroik.Yang terpanjang (dengan 3.182 baris), dan terpenting adalah Beowulf, yang terdapat pada Kodeks Nowell.Puisi ini menceritakan kisah seorang pahlawan Geatyang bernama Beowulf.Tokoh ini juga merupakan judul puisi ini.Setting cerita adalah Skandinavia, di Swedia dan Denmark.Cerita ini kelihatannya memiliki asal usul Skandinavia.Genre kisah cerita digolongkan pada genre biografi dan merupakan trendsetter dari puisi Inggris Kuno lainnya. Puisi ini mencapai status wiracarita nasional pada tingkatan yang sama seperti Iliad, dan sangat penting bagi sejarawan, antropolog, kritik sastrawan, dan para peneliti di mahasiswa dunia.
Selain Beowulf, ada pula puisi-puisi kepahlawan yang lain. Dua puisi kepahlawan yang terlestarikan dalam beberapa fragmen adalah: Fragmen Finnsburg, sebuah pengkisahan ulang dari salah sebuah adegan pertempuran di dalam Beowulf (meski hubungannya dengan Beowulf masih banyak dipertentangkan), dan Waldere, sebuah versi kejadian-kejadian kehidupan Walter dari Aquitaine. Dua puisi lainnya yang menyinggung tokoh-tokoh heroik lainnya adalah: Widsith yang diyakini sangat tua pada beberapa bagiannya dan berasal dari peristiwa yang terjadi pada abad ke-4 menyangkut Ermanaric dan kaum Gotik, dan memuat senarai nama-nama pribadi dan tempat yang dihubungkan dengan karya-karya kepahlawanan. Deor adalah sebuah puisi liris yang memakai gaya Penghiburan filsafat, dan memakai contoh beberapa pahlawan ternama, termasuk Weyland dan Eormaric, menurut setting kisah yang empunya cerita sendiri.
Kronik Anglo-Saxon memuat beberapa puisi heroik yang berbeda-beda dan disisipkan. Yang paling awal dari tahun 937 disebut Pertempuran Brunanburh, yang mengenang kemenangan Raja Athelstan atas bangsa Skotlandia dan Norwegia. Ada lima puisi yang agak pendek: penaklukkan Five Boroughs (942); pentahbisan Raja Edgar (973); wafat Raja Edgar (975); wafat Pangeran Alfred (1036); dan wafatnya RajaEdward sang Pengaku (1065).
Puisi berbaris 325 yang berjudul Pertempuran Maldon mengenang Earl Byrhtnoth dan orang-orangnya yang gugur pada sebuah pertempuran melawan orang-orang Viking pada tahun 991. Puisi ini dianggap sebagai salah satu yang terbaik, walau baik awal dan akhirnya tidak ada dan satu-satunya manuskrip yang mengandungnya hilang dilalap api pada tahun 1731. Sebuah pidato yang terkenal terdapat pada akhir puisi ini:
Hige sceal þe heardra, heorte þe cenre,
mod sceal þe mare, þe ure mægen lytlað.
Her lið ure ealdor eall forheawen,
god on greote. A mæg gnornian
se ðe nu fram þis wigplegan wendan þenceð.
Ic eom frod feores; fram ic ne wille,
ac ic me be healfe minum hlaforde,
be swa leofan men, licgan þence.
Thought shall be the harder, the heart the keener, courage the greater, as our strength lessens.
Here lies our leader all cut down, the valiant man in the dust;
always may he mourn who now thinks to turn away from this warplay.
I am old, I will not go away, but I plan to lie down by the side of my lord, by the man so dearly loved.
-- (Battle of Maldon)
Puisi heroik Inggris Kuno terlestarikan secara lisan dari generasi ke generasi.Dengan munculnya agama Kristen, maka para penyalin sering kali mengadaptasi cerita-cerita Kekristenan pada cerita-cerita heroik yang lebih tua.
b.      Puisi elegi
Berhubungan dengan cerita-cerita heroik adalah sejumlah puisi pendek dari Buku Exeter yang diperikan sebagai "elegi" atau "puisi kebijaksanaan".Puisi-puisi ini bersifat liris dan Boethiandalam deskripsi mereka tentang keberuntungan dan kemalangan dalam kehidupan. Yang bersuasana gelap adalah The Ruin ("Reruntuhan"), yang menceritakan kebobrokan sebuah kota Romawi di Britania yang pernah jaya (kota-kota di Britania jatuh rusak setelah ditinggalkan oleh orang-orang Romawi pada awal abad ke-5, sementara orang-orang Inggris awal melanjutkan kehidupan pertanian mereka), dan The Wanderer ("Sang Pengembara"). Dalam puisi terakhir ini seorang tua menceritakan sebuah serangan yang dialaminya ketika masih muda, di mana teman-teman dekat dan kerabatnya dibunuh semua. Kenangan akan pembunuhan dan pembantaian ini tetap berada padanya seumur hidupnya. Ia mempertanyakan kebijaksanaan dari sebuah keputusan impulsif untuk melawan sebuah pasukan yang lebih kuat: orang yang bijak ikut berperang untuk "melestarikan" masyarakat sipil, dan tidak boleh tergesa-gesa untuk maju berperang tetapi harus mencari sekutu jika dalam keadaan buruk. Sang penyair tidak dapat mengagungkan keberanian hanya untuk keberanian saja. The Seafarer ("Sang Pelaut") adalah cerita seseorang yang terbuang secara menyedihkan dari rumahnya dan harus tinggal di laut.Satu-satunya harapan untuk bebas adalah kebahagiaan sorgawi. Beberapa elegi lainnya termasuk Wulf and Eadwacer("Wulf dan Eadwacer"), The Wife's Lament ("Ratapan Sang Istri"), dan The Husband's Message ("Pesan Sang Suami"). Raja Alfred yang Agung juga menulis puisi tentang keadaan pemerintahannya yang didasarkan secara bebas pada filsafat neoplatonik Boethius dan disebut sebagai Lays of Boethius ("Puisi Lagu Boethius").
c.       Puisi Klasik dan Latin
Beberapa puisi Inggris Kuno merupakan adaptasi dari teks-teks filsafat Zaman Klasik Akhir.Yang terpanjang adalah sebuah terjemahan abad ke-9 dari teks Boethius berjudulkan Consolation of Philosophy yang terdapatkan di dalam manuskrip Cotton. Yang lain adalah The Phoenix di dalam Buku Exeter, sebuah alegorisasi De ave phoenice oleh Lactantius.
Beberapa puisi pendek lainnya diturunkan dari tradisi bestiarum (ensiklopedi kehewanan) Latin. Beberapa contoh termasuk The PantherThe Whale dan The Partridge.
d.      Puisi Kekristenan
-            Kehidupan orang suci[sunting | sunting sumber]
Buku Vercelli dan Buku Exeter memuat empat puisi naratif panjang tentang kehidupan santo dan santa atau hagiografi.Dalam buku Vercelli ini adalah Andreas dan Elene.Sementara dalam Exeter puisinya adalah Guthlac dan Juliana.
Andreas panjangnya adalah 1.722 baris dan yang terdekat dari puisi Inggris Kuno ke Beowulf dalam gaya dan nadanya. Ini adalah cerita Santo Andreas dan perjalannya dalam menyelamatkanSanto Matius dari kaum Mermedonia. Elena adalah cerita dari Santa Helena (ibu dari Kaisar Konstantin I) dan penemuannya akan Salib Sejati. Kultus Salib Sejati termasuk populer dalam budaya Anglo-Saxon di Inggris dan puisi ini ikut mempopulerkannya.
Guthlac sebenarnya adalah dua puisi tentang Santo Guthlac dari Inggris (abad ke-7). Juliana adalah cerita seorang martir perawan Juliana dari Nikomedia.
-            Terjemahan Alkitab
Manuskrip Junius memuat tiga terjemahan teks-teks Perjanjian Lama.Ini merupakan penulisan ulang beberapa fragmen Alkitab dalam bahasa Inggris Kuno, bukan terjemahan secara harafiah, namun parafrasa, kadangkala dibuat menjadi puisi indah yang bisa dinikmati secara mandiri.Yang pertama dan yang terpanjang adalah Kitab Kejadian.Yang kedua adalah Kitab Keluaran.Dan yang ketiga adalah Kitab Daniel.
Kodeks Nowell memuat sebuah parafrasa puitis Alkitab yang terbit setelah Beowulf, dan disebut Judith, sebuah penceritaan ulang kisah Yudit. Namun jangan kaburkan puisi ini dengan homiliJudith oleh Aelfric, yang menceritakan cerita yang sama dari Alkitab dalam bentuk prosa aliterasi.
Psalter kitab Mazmur 51-150 juga terlestarikan, mengikuti sebuah versi prosa 50 bait Mazmur pertama.Dipercayai bahwa pernah ada psalter lengkap berdasarkan bukti ini, namun hanya 150 pertama yang selamat.
Ada beberapa terjemahan dalam bentuk puisi dari Gloria in Excelsis DeoDoa Bapa Kami, dan Pengakuan Iman Rasuli (Doa Syahadat Singkat).Selain itu ada pula sejumlah himne danperibahasa.
-            Puisi Kristen
Ditambahkan pada parafrasa Alkitab ada pula beberapa puisi religius asli, biasanya bersifat liris dan non-naratif.
Buku Exeter memuat sejumlah puisi yang berjudul Christ, dan dibagi menjadi Christ I, Christ II dan Christ III.
Yang dianggap salah satu puisi terindah Inggris Kuno adalah Dream of the Rood, yang termuat dalam Buku Vercelli. Ini merupakan salah satu wahyu mimpi tentang Kristus pada salib, dengan si salib yang dipersonifikasikan berbicara:
"Feala ic on þam beorge gebiden hæbbe wraðra wyrda. Geseah ic weruda god þearle þenian. þystro hæfdon bewrigen mid wolcnum wealdendes hræw, scirne sciman, sceadu forðeode, wann under wolcnum. Weop eal gesceaft, cwiðdon cyninges fyll. Crist wæs on rode."
-- (Dream of the Rood)
"Aku mengalami kesengsaraan di atas bukit itu. Aku melihat Tuhan para tamu melentangkan kekejaman. Kegelapan telah menutupi badan Tuhan, terang bersinar, dengan awan. Sebuah bayangan bergerak, gelap di bawah langit. Semua makhluk menangis, meratapi kematian sang raja. Kristus ada di salib."
Sang pemimpi bertekad untuk mempercayai salib, dan impian ini berakhir dengan wahyu akan sorga.
Ada pula sejumlah perdebatan religius dalam bentuk puisi.Yang terpanjang adalah Christ and Satan ("Kristus dan Setan") dalam naskah Junius.Puisi ini menceritakan konflik antara Kristus dan Iblis pada masa empatpuluh di gurun pasir. Puisi sejenis lainnya adalah Solomon and Saturn ("Salomo dan Saturnus"), yang terlestarikan pada sejumlah fragmen tekstual, Saturnus digambarkan sebagai seorang ahli majus yang berdebat dengan Raja Salomo yang bijaksana.
e.       Puisi lainnya
Puisi dalam bentuk-bentuk lain ada pula dalam sastra Inggris Kuno termasuk teka-teki, syair pendek, gnome, dan puisi mnemonik untuk menghafalkan daftar-daftar nama.
Buku Exeter memiliki koleksi 95 teka-teki.Jawabannya tidak diberikan, beberapa di antaranya masih merupakan teka-teki sampai sekarang dan beberapa jawaban tidak senonoh.
Lalu ada pula sajak-sajak pendek yang ditulis di pinggir-pinggir manuskrip yang memberikan nasihat praktis.Ada solusi untuk hilangnya ternak, bagaimana menangani kelahiran yang terlambat, segerombolan tawon dan sebagainya. Yang terpanjang diberi nama Nine Herbs Charm ("Jimat Sembilan Obat") dan mungkin memiliki asal pagan.
Ada sekelompok puisi mnemonik yang dirancang untuk menghafal daftar dan senarai nama-nama dan untuk menjaga benda-benda pada urutan yang benar. Puisi-puisi ini disebut Menologium,The Fates of the Apostles ("Nasib para Rasul"), The Rune Poem ("Puisi tentang Runa"), The Seasons for Fasting ("Masa-masa Puasa"), dan Instructions for Christians ("Pengajaran bagi Orang-orang Kristen").

2.6              Ciri Khas Puisi Inggris Kuno
a.       Simile dan metafora
Puisi Inggris Kuno memiliki ciri bahwa dalam tipe ini secara relatif tidak banya simile. Ini merupakan ciri khas gaya penulisan puisi Inggris Kuno dan merupakan akibat dari baik strukturnya, maupun kecepatan di mana lukisan-lukisan diterapkan dan dengan ini tidak bisa untuk secara efektif mendukung majas simile yang luas. Sebagai contoh, wiracarita Beowulf memuat paling banyak lima simile, dan semuanya dalam bentuk pendek. Di sisi lain hal ini sungguh bertolak belakang dengan ketergantungan puisi Inggris Kuno terhadap penggunaan metafora, terutama yang dicapai dengan penggunaan kennings. Contoh yang paling menonjol terdapat di The Wanderer di mana sebuah pertempuran dirujuk sebagai "badai tombak".[4]. Cara perujukan terhadap pertempuran seperti ini memberi kita kesempatan untuk melihat bagaimana orang Inggris Kuno memandang sebuah pertempuran: sebagai tak terduga, kacau, kejam, dan mungkijn bahkan merupakan sebuah tugas dari alam. Dengan unsur-unsur gaya dan tematik inilah seseorang harus menghadapi puisi Inggris Kuno.
b.      Aliterasi
Puisi Inggris Kuno secara tradisional beraliterasi. Artinya ialah bahwa bunyi-bunyi (biasanya konsonan pada posisi awal) diulang-ulang pada baris yang sama. Sebagai contoh di Beowulfterdapatkan pada baris weras on wil-siþ wudu bundenne[5] "seseorang pada perjalanan yang diinginkan menuju ke kapal", kebanyakan kata-kata beraliterasi pada konsonan "w". Bentuk aliterasi ini sungguh tersebar luas dan penting sehingga pada baris Beowulf yang baru dikutip ini, kemungkinan sang penyair bermula menggunakan kata wil-siþ ("perjalanan yang diinginkan" gagasan terpenting baris ini) dan lalu meletakkan kata-kata lainnya di baris ini yang beraliterasi dengannya. Sungguh pentinglah aliterasi sehingga hal inilah yang menjadi esensi baris secara keseluruhan.Hal ini bukanlah sesuatu hal yang aneh pada studi tradisi lisan pada transkripsi.
c.       Jeda
Puisi Inggris Kuno juga memiliki ciri khas adanya pembagian baris berupa jeda Jerman (caesura).Selain menambah tempo setiap baris, jeda ini juga mengelompokkan setiap baris menjadi duakuplet.
d.      Elaborasi
Puisi Inggris Kuno memiliki gaya dramatis tempo yang cepat, dan dengan ini cenderung tidak terpengaruh oleh hiasan luas yang bisa, katakan, ditemukan pada sastra Keltik pada masa yang sama.
Di mana seorang penyair Keltik kontemporer bisa menggunakan 3 atau 4 simile, seorang penyair Inggris Kuno bisa saja hanya memasukkan sebuah kenning saja sebelum dengan cepat melanjutkan alur cerita.

2.7       Historiografi
            Sastra Inggris Kuno tidak musnah dengan Penaklukkan Norman pada tahun 1066.Banyak khotbah dan karya-karya lainnya tetap dibaca dan dipakai secara sebagian atau keseluruhan sampai ke abad ke-14, dan kemudian dikatalogisasikan dan ditata lebih lanjut. Semasa Reformasi, ketika biara-biara dibubarkan dan koleksi perpustakaannya tersebar, manuskrip-manuskrip ini dikoleksi oleh para penjual buku bekas dan kaum ilmuwan. Termasuk golongan ini adalahLaurence NowellMatthew ParkerRobert Bruce Cotton dan Humfrey Wanley. Pada abad ke-17 mulailah tradisi perkamusan dan buku pedoman sastra Inggris Kuno.Yang pertama dikerjakan oleh William Somner dan berjudulkan Dictionarium Saxonico-Latino-Anglicum (1659). Ahli leksikografi Joseph Bosworthmerintis sebuah kamus pada abad ke-19 yang diselesaikan oleh Thomas Northcote Toller pada tahun 1898 dan disebut An Anglo-Saxon Dictionary, yang dimutakhirkan oleh Alistair Campbell pada tahun 1972.
Karena bahasa Inggris Kuno merupakan salah satu bahasa rakyat pertama yang dituliskan, maka para pakar dari abad ke-19 yang mencari akar dari "budaya nasional" Eropa (lihat Nasionalisme Romantik) tertarik secara khusus terhadap sastra Inggris Kuno, dan bahasa Inggris Kuno menjadi bagian tetap kurikulum universitas. Semenjak Perang Dunia II, ada menambahnya ketertarikan terhadap manuskrip-manuskrip ini sendiri. Neil Ker, seorang ahli paleografi, menerbitkan Catalogue of Manuscripts Containing Anglo-Saxon yang mendobrak pada tahun 1957, dan menjelang tahun 1980 hampir semua manuskrip Inggris Kuno sudah diterbitkan. J.R.R. Tolkien mendapat nama sebagai seseorang yang menciptakan gerakan untuk melihat bahasa Inggris Kuno sebagai subyek daripada teori kesastraan dalam makalah seminalnya Beowulf: The Monsters and the Critics (1936).
Sastra Inggris Kuno memiliki pengaruh besar terhadap sastra modern.Beberapa terjemahan terkenal termasuk terjemahan William Morris dari Beowulf dan terjemahan Ezra Pound dari The Seafarer.Pengaruh puisi bisa dilihat pada puisi modern T. S. Eliot, Ezra Pound dan W. H. Auden.Banyak bahan cerita dan peristilahan puisi heroik bisa ditemukan di The HobbitThe Lord of the Rings dan banyak lainnya.






DAFTAR PUSTAKA


0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman