KOMERSIALISASI PENDIDIKAN

Posted by Unknown Sabtu, 03 Mei 2014 0 komentar
KOMERSIALISASI PENDIDIKAN

Istilah komersialisasi pendidikan akhir-akhir ini menjadi sorotan. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kini keluhan datang silih berganti dari setiap mulut masyarakat indonesia. Mereka semua mengeluhkan tentang besarnya biaya pendidikan yang harus mereka tanggung. Belum lagi, banyaknya pungutan yang terjadi di sekolah swasta maupun negeri  yang hampir sama kejamnya.
Namun, pemerintah telah menegaskan bahwasanya pungutan boleh dilakukan asal tekendali dan tidak komersial. Artinya penegasan ini dianggap bukan sebagai pelanggarn melainkan pembenaran. Kebijakan ini sebenarnya tidak memihak ke pihak manapun. Akan tetapi jika kebijakan ini tidak diikuti pengawasan yang lebih lanjut maka tidak menutup kemungkinan di tengah jalan bisa saja terjadi penyelewengan atas kebijakan ini.
Resahnya para masyarakat mengingatkan para pengambil keputusan bahwasanya kini mahalnya pendidikan sudah tidak pandang bulu lagi. Sekolah negeri yang dulunya tergolong lumayan murah dan bisa dijangkau oleh setiap lapisan masayarakat kini telah menjelma menjadi pesaing berat sekolah swasta dalam hal biaya. Contohnya, uang penerimaan siswa baru di SMA negeri di Jakarta Timur Rp 7.375.000, sementara itu di SMA swasta di Jakarta Pusat Rp 11.718.000.
Hal ini sungguh sebuah ironi yang sangat pahit mengingat kita sedang gencar-gencarnya untuk memajukan bangsa ini namun mahalnya biaya pendidikan mejadi batu pengahalang yang besar untuk generasi bangsa kita. Apalah artinya bangsa kita maju sekarang namun generasi berikutnya sangat terpuruk, bukankah nasib bangsa kita di masa yang akan datang ada di genggam mereka semua yang semestinya sedang mengeyam pendidikan di bangku sekolahan?
Untuk itu, tak perlu tercengang kaget saat Jepang mengalokasikan anggaran untuk pendidikan hingga seratus kali lipat dibanding Indonesia. Sebaliknya, harus kaget saat Banglades, yang notabenenya negara kecil mengalokasikan anggaran untuk pendidikan 2,9 persen dari anggaran nasional mereka. Sementara itu, Indonesia raya di era yang bersamaan hanya 1,4 persen.
Pendidikan merupakan sebuah tugas untuk masyarakat dan pemerintah. Mereka harus saling bahu-membahu dalam mewujudkan kualitas pendidikan yang lebih maju dan bebas dari yang namanya komersialisasi.


0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman